Jumat, 16 Maret 2012

Tak semuanya bisa di nilai dari materi

Satu lagi pelajaran hidup yang aku peroleh hari ini.
Hidup itu tak hanya dinilai dari uang atau materi karena kebahagiaan itu tidak bisa di beli dengan uang atau materi yang berlimpah. Suatu malam aku bertemu dengan seorang gadis ya yang bisa di bilang kalau dia itu putri dari orang mampu yang ibaratnya apapun yang dia mau bisa dia beli. Namun kenyataannya dia tidak bisa menemukan kebahagiaan seperti yang dia inginkan.
Dia bercerita tentang kehidupannya yang jujur saja aku "iri" padanya. Segala yang ingin aku rasakan dia sudah bisa merasakannya dan bahkan sangat sering. Namun ketika aku bercerita tentang teman dan saudara-saudaraku,dia terdiam seolah ada yang salah. Tatapan matanya pun bisa aku baca. Dia bilang kepadaku "enaknya kamu punya banyak teman yang bisa kamu ajak sharing,saudara yang bisa kamu ajak curhat".
Dari situ baru aku sadari ternyata semua harta benda yang dia miliki tak bisa membuat hidupnya SEMPURNA, yang dia punya hanya materi namun bukan teman. Dia tak pernah mempunyai teman sejati,yang dia punya hanya teman-teman yang cuman melihatnya dari sisi materinya saja. Dia tak bisa mempunyai teman atau saudara yang bisa di ajak sharing,berbagi suka dan duka.
Mungkin semua orang yang melihatnya akan berkata "hidupnya sempurna", namun tak seperti apa yang dia rasakan. Dia tak pernah di ijinkan untuk keluar rumah walaupun hanya sekedar untuk berkumpul dan menghabiskan waktu dengan teman-temannya,yang bisa dia lakukan hanya membantu bisnis orang tuanya atau jika dia sedang libur dia hanya bisa diam di dalam "istana"nya bersama barang-barang mewah yang dia miliki.
Dari sini aku bisa mengucapkan syukur kepada Tuhan yang masih memberiku kebahagiaan dari saudara dan teman-temanku. Aku tak mampu membayangkan jika aku ada di posisinya.
Kebahagiaan itu tidak bisa dibeli dengan uang atau materi berlimpah,namun teman dan keluarga lah yang bisa memberi kita kebahagiaan dan menjadikan hidupku "SEMPURNA".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar